JUMLAH rambut rontok meningkat tiap harinya hingga berpotensi menyebabkan kebotakan. Anda pasti tidak menginginkan kondisi demikian, bukan?
Ya, rambut, terutama bagi seorang wanita adalah mahkota diri yang fungsinya tidak hanya untuk melindungi kepala namun juga memberi pesona keindahan sendiri bagi orang yang memilikinya. Hanya saja, tetap tak bisa dipungkiri kalau dari studi yang ada, tiap orang normal mengalami kerontokan rambut hingga mencapai 100 helai perharinya.
Namun, jika dalam sehari kerontokan sudah melebihi 100 helai maka sudah saatnya Anda waspada dengan kondisi tersebut. Beberapa kasus kebotakan tersebut ada yang disebut dengan Alopecia Areata dimana kebotakan yang dialami itu hanya terjadi di beberapa bagian kepala dan membentuk bundaran seperti uang logam atau biasa disebut pitak.
Secara keseluruhan, bagaimana merawat rambut Anda agar tidak mudah rontok? Mari simak tips berikut !
Pertama, pilih produk perawatan rambut yang berasal dari bahan alami maupun herbal. Sekarang ini banyak produk perawatan rambut, baik sampho, pelembab rambut, pewarna rambut, hairspray, geldan lainnya yang mengandung terlalu banyak bahan kimia.
Coba hindari produk-produk tersebut karena kandungan bahan kimia yang ada dapat menyebabkan kerusakan dan kerontokan rambut.
Kedua, selain menggunakan sampho gunakan juga masker rambut, paling tidak 2-3 minggu sekali. Ya, masker itu banyak mengandung asupan nutrisi untuk rambut sehingga dapat merawat dan memulihkan kesehatan serta keindahan rambut.
Yang ketiga, saat mengeringkan rambut yang basah setelah keramas, jangan gunakan hairdryer atau dikucekkucek dengan menggunakan handuk. Hal tersebut dapat membuat rambut jadi mudah tercerabut dari akar lantaran kondisi kulit kepala sangat lembab. Cukup angin-anginkan saja rambut Anda!
Keempat, setelah keramas, pakailah hair tonic atau serum penguat rambut yang juga berfungsi merangsang pertumbuhan rambut baru. Kelima, biasakan mengonsumsi makanan bergizi, terutama makanan yang banyak mengandung protein dan zat besi. Ya, protein itu sangat penting untuk pertumbuhan organ tubuh, termasuk juga rambut.
Yang terakhir, jika kerontokan rambut yang Anda alami semakin parah, temui dokter atau spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan informasi, penjelasan dan bantuan lebih lanjut. Nah, untuk kasus Alopecia Areata, ada pilihan terapi yang biasanya dilakukan, seperti menggunakan kortikosteroid, obat antiperadangan yang dianjurkan untuk penyakit auto-imun. Bentuknya, bisa melalui suntikan, pil, atau krim. Butuh beberapa tahap untuk melakukan terapi ini hingga si penderita dinyatakan sembuh.
PADA dasarnya, kerontokan pada rambut adalah hal yang sangat wajar. Setiap harinya, sekitar 50-100 rambut dapat rontok akibat siklus pertumbuhan rambut itu sendiri. Namun, Anda mengalami kerontokan rambut hanya di salah satu bagian kecil kepala saja? Hingga akhirnya kulit kepala jadi terlihat. Ya, beberapa dari Anda mungkin lebih familiar menyebut kasus penyakit tersebut dengan sebutan pitak.
Awalnya, pitak yang muncul memang kecil, hingga tak banyak orang mencemaskannya. Padahal, pada kasus terburuk, pitak kecil tersebut dapat membesar bahkan menjadi permanen.''Alopecia Areata''. Ya, rupanya penyakit itulah yang dapat membuat rambut menjadi rontok hingga terbentuk pitak.
Dalam dunia kedokteran, kata Alopecia itu berarti kebotakan. Kerontokan rambut yang terjadi biasanya terlokalisasi pada satu atau lebih area yang biasanya membentuk lingkaran kulit kepala yag bersih dari rambut. Pada beberapa kasus, penderita dapat merasakan nyeri ataupun gatal pada kepala akibat penyakit itu.
Nah, belum diketahui secara jelas apa penyebab penyakit tersebut. Hanya setidaknya sejumlah hipotesis para ahli menunjukkan bahwa Alopecia Aerata itu merupakan penyakit yang disebabkan oleh kesalahan sistem imun (pertahanan tubuh).
Normalnya, imunitas berfungsi melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit dan infeksi. Namun, pada kasus penyakit ini, sistem imun yang ada justru menyerang folikel rambut yang merupakan tempat tumbuhnya rambut. Itulah yang akhirnya menyebabkan rambut di beberapa area kepala menjadi sangat mudah rontok. Tak hanya terjadi di bagian kepala penderita saja, pada kasus yang parah, Alopecia Aerata juga bisa merontokkan rambut yang ada di wajah dan badan, misal di janggut atau di alis.
Tak perlu khawatir rambut tak tumbuh lagi. Tanpa pengobatan, dalam waktu sekitar tiga hingga enam bulan biasanya rambut dapat tumbuh kembali. Hanya saja, beberapa rambut yang tumbuh mungkin ada yang berwarna putih.
Menyerang Semua Usia
Kasus Alopecia Aerata bisa terjadi pada semua usia. Kendati jarang terjadi pada usia di bawah 3 tahun. Paling sering penyakit tersebut terjadi pada anak-anak usia 5-12 tahun atau pada dewasa usia antara 30-60 tahun.
Penyakit tersebut tidak hanya menyerang wanita, pria pun berpotensi terkena. Kendati memang ada kecenderungan wanita yang lebih banyak terkena. Dan akibat kondisi tersebut diperkirakan sekitar 8 juta wanita di Inggris mengalami gangguan emosional dan psikologis yang serius, seperti kehilangan kepercayaan diri hingga depresi akibat munculnya pitak.
Alopecia Aerata tidak dapat diprediksi baik kemunculannya atau pemicu yang akan memperburuknya. Dengan kata lain, penderita belum tentu bisa kembali dalam kondisi normal seperti sedia kala setelah divonis menderita penyakit tersebut. Mungkin saja, justru bisa semakin parah, hingga penderita akan kehilangan rambut pada seluruh kepalanya (alopecia areata totalis) atau pada seluruh tubuh (alopecia areata universalis).
Nah, yang perlu Anda ketahui, secara umum, penyakit alopecia areata bukanlah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Namun, penyakit tersebut dapat diobati sedemikian rupa hingga membantu rambut Anda dapat tumbuh kembali.
0 Response to "Mencegah Penyebab Kebotakan"
Posting Komentar